on twitter

Minggu, Februari 24, 2013

perkembanga zaman prasejarah


Pembagian zaman prasejarah berdasarkan geologi

Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. ARKAEKUM / zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.

Ciri-ciri:

Ø Berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu
Ø Bumi/udara masih panas
Ø Belum adanya tanda-tanda kehidupan
Ø Kulit bumi masih dalam proses pembentukan


b. PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.gambaran kehidupan pada jaman Palaezoikum.


Ciri-ciri:


Ø Berlangsung kurang lebih 340 juta tahun yang lalu
Ø Sudah mulai ada tanda-kehidupan
Ø Jinis ikan,amfibi,dan repyil mulai ada



c. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.


Ciri-ciri:


Ø Berlangsung kurang lebih 140 juta tahun yang lalu
Ø Reptol berkembang pesat
Ø Ditemukan reptil raksasa seperti:dinausaurus dan atlantosaurus


d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu: 1.Tersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera. 2. Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini: Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.


Ciri-ciri: zaman neozoikum tersier


Ø Berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yang lalu
Ø Binatang menyusu induknya berkembang pesat
Ø Reptil raksasa mulai lenyap
Ø Kera sudah banyak


Ciri-ciri:zaman zoikum kuarter

Ø Sudah mulai ada manusia
Ø Dimulai 600.000juta tahun yang lalu

Ø zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.
1) Zaman pleistosen. Disebut juga zaman dillivium. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun.
2) Zaman holosen. Dinamakan juga zaman allivium. Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang. Pada saat inilah muncul manusia purba jenis Homo Sapiens atau manusia modern. Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang.


keidupan awal manusia indonesia

1. Perkembangan Kehidupan Masyarakat Berburu hingga Munculnya Masyarakat Pertanian di Indonesia


Kehidupan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat sederhana. Masa ini desebut sebagai masa food gathering (mencari dan mengumpulkan makanan) dengan sistem hidup berpindah-pindah (nomaden).


Manusia purba telah menghasilkan kebudayaan secara sederhana dengan menciptakan alat-alat untuk menangkap binatang buruan, menguliti binatang buruan, mengorek ubi-ubian, mengail ikan dari bahan-bahan seperti batu, kayu, tulang, tanduk binatang, dan sebagainya.


Kemudian manusia prasejarah berkembang dengan mulai mengenal tempat tinggal sementara (semi sedenter), misalnya di tepi pantai atau di gua-gua.


Sisa-sisa peninggalan hidup tempat tinggal sementara dari zaman Mesolitikum ini antara lainkyokkemoddinger (sampah dapur) dan abris sous roche (gua sebagai tempat tinggal).


Alat-alat kehidupan merekapun makin berkembang, seperti chopper (kapak perimbas/pebble/kapak Sumatra), chopping tool (kapak penetak), anak panah, flake, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa dan sebagainya.

Kehidupan manusia purba pada masa menetap dan bercocok tanam berlangsung pada zaman Neolitikum.

Hasil budaya masa menetap dan bercocok tanam berupa alat-alat kehidupan sehari-hari yang telah dibuat dan diasah dengan halus, seperti:


· Kapak persegi untuk memotong daging binatang hasil buruannya, menebang pohon, dan membuat perahu.
· Beliung persegi atau cangkul berfungsi untuk mengerjakan ladang atau sawah.
· Tarah atau pahat untuk mengukir/memahat kayu.
· Anak panah untuk memanah binatang buruan.
· Perhiasan terbuat dari batu, tembikar, dan kulit kerang.
· Pakaian yang terbuat dari kulit kayu atau kerang.
Karakteristik kehidupan pada masa bercocok tanam:
· Mereka sudah hidup menetap.
· Mereka sudah dapat menyimpan hasil panennya untuk waktu yang cukup lama.
· Telah memproduksi ternak.
Pada masa ini telah terjadi revolusi kehidupan manusia, yakni perubahan dari pola hidup berpindah-pindah dan tergantung pada penyediaan alam (food gathering) ke kehidupan menetap, bertani, beternak, dan berproduksi (food producing).


Dr. Brandes mengemukakan bahwa sebelum kedatangan pengaruh Hindu – Buddha, telah terdapat sepuluh unsur pokok dalam kehidupan asli masyarakat Indonesia, antara lain:


· Kemampuan berlayar


· Mengenal astronomi


· Kepandaian bersawah


· Mengatur masyarakat


· Kesenian wayang


· Seni gamelan


· Seni batik


· Aktivitas perdagangan


· Sistem macapat


· Membuat kerajinan


Ciri-ciri dan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa berburu dan masa bercocok tanam adalah:


a. Masa berburu dan berpindah-pindah


· Hidup berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain (nomaden) dan bertempat tinggal di tepi sungai, danau, pantai, di dalam goa-goa atau ceruk-ceruk batu, di tempat yang dekat dengan sumber makanan agar dapat bertahan hidup.


· Hidup dalam kelompok-kelompok kecil (bergerombol) agar mampu menghadapi segala macam tantangan atau ancaman.


· Belum mengenal bercocok tanam.


· Tergantung pada alam sehingga mereka mencari makan dengan cara food gathering(mengumpulkan makanan) seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan berburu.


· Alat-alat kebutuhan mereka dibuat dari batu yang belum dihaluskan (masih sangat kasar).


b. Masa bercocok tanam dan menetap


· Sudah mulai tinggal secara menetap.


· Sudah mengenal bercocok tanam secara baik.


· Sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka (food producing/menghasilkan makanan).


· Di samping berburu dan menangkap ikan juga telah memelihara binatang-binatang jinak seperti anjing, babi, dan kerbau untuk keperluan konsumsi dan sebagai korban.


· Alat-alat yang dibuat dari batu lebih halus dan macamnya lebih banyak, seperti kapak, tombak, panah, perhiasan dari gelang-gelang, dan biji-biji kalung dari batu.


· Peradaban mereka sudah lebih maju dan membuat alat-alat rumah tangga yang lebih baik serta telah mengenal seni.


2. Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat di Indonesia


Perkembangan teknologi di Indonesia dimulai pada masa perundagian, diawali dengan kepandaian menuang logam.


Untuk melebur logam dan menjadikan suatu alat diperlukan cara-cara khusus yang belum dikenal sebelumnya. Logam harus dipanaskan hingga mencapai titik leburnya, kemudian dicetak menjadi perkakas yang diperlukan.


Sementara zaman logam berkembang di Indonesia, kebudayaan batu tidaklah punah bahkan keduanya berkembang dan tetap dipergunakan.


Dalam perkembangannya kehidupan masyarakat sudah teratur dan telah mengenal bentuk-bentuk pertama sistem pemerintahan kerajaan.


Manusia purba telah mampu menghasilkan bangunan-bangunan yang dibuat dari batu-batu besar dan digunakan dalam hubungannya dengan kepercayaan zaman prasejarah atau dinamakan kebudayaan megalitikum, antara lain:


· Menhir. Adalah tugu dari batu tunggal. Berfungsi sebagai tanda perigatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.


· Dolmen. Adalah sebuah meja batu. Berfungsi sebagai tempat meletakkan sesaji peti mayat. Ditemukan di Jawa Timur terutama di daerah Bondowoso.


· Sarkofagus atau keranda. Adalah sebuah peti batu besar yang berbentuk seperti palung/lesung dan diberi tutup. Berfungsi sebagai kuburan atau peti mayat. Ditemukan di Bali.


· Kubur batu. Adalah kuburan dalam tanah sisi samping, alas, dan tutupnya diberi semacam papan-papan dari batu. Berfungsi untuk mengubur mayat. Ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.


· Punden Berundak. Adalah bangunan yang terbuat dari batu yang disusun bertingkat. Merupakan cikal bakal candi. Berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Ditemukan di Lebak Sibedug daerah Banten Selatan.


· Arca. Adalah bangunan dari batu yang berbentuk manusia dan ada yang berbentuk binatang. Berfungsi sebagai perwujudan dari roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.






Manusia purba di indonesia


o Jenis-jenis manusia purba :


1. Meganthropus paleojavanicus : Ditemukan di Sangiran oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941. Cirinya :


o Memiliki tulang pipi yang tebal


o Memiliki otot rahang yang kuat


o Tidak memiliki dagu


o Memiliki tonjolan belakang yang tajam


o Memiliki tulang kening yang menonjol


o Memiliki perawakan tegap


o Memakan tumbuh-tumbuhan


o Hidup berkelompok dan berpindah-pindah

2. Pithecanthropus : Manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil, Perning (Mojokerto), Sangiran, dan kedungbrubus, Cirinya :


o Memiliki rahang bawah yang kuat
o Memiliki tulang pipi yang tebal
o Keningnya menonjol
o Tulang belakang menonjol dan tajam
o Tidak berdagu
o Perawakan tegap, mempunyai tempat pelekatan oto tengkuk yang besar & kuat
o Memakan jenis tumbuhan


Beberapa jenis pithecanthropus :


o Pithecantropus erectus (manusia kera berjalan tegak) : Ditemukan oleh E. Dubois di Kedungbrubus & Trinil. Memiliki ciri :


1. Berjalan tegak

2. Volume otaknya melebihi 900cc

3. Berbadan tegak dengan alat pengunyah yang kuat

4. Tinggi badannya sekitar 165-170 cm

5. Berat badannya sekitar 100 kg

6. Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah

o Pithecantropus robustus (manusia kera berahang besar) : Ditemukan di Sangiran oleh Weidenreich. Van Koeningswald menyebutnya pithecanthropus mojokertensis

o Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan) : Ditemukan oleh Von Koeningswald di Sangiran

o Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari solo) : Ditemukan oleh Von Koeningswald, Oppenoorth, dan Ter Haar di Ngandong


3. Homo : Artinya manusia. Merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri :


o Berat badan kira-kira 30-150 kg
o Volume otaknya lebih dari 1350 cc
o Alatnya dari batu dan tulang
o Berjalan tegak
o Muka & hidung lebar
o Mulut masih menonjol
Jenis homo :


o Homo wajakensis (manusia dari Wajak) : Ditemukan di Wajak oleh Von Rietschoten, kemudian diselidiki oleh E. Dubois. Termasuk ras Australoid dan bernenek moyang homo soloensis. Dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara penguburan

o Homo soloensis (manusia dari Solo) : Ditemukan oleh Ter Haar & Oppenoorth. Diselidiki oleh Von Koeningswald dan Weidenreich. Sudah bukan kera lagi, melainkan sudah manusia

o Homo Sapiens (manusia cerdas) : Berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya menyerupai manusia sekarang. Sudah menggunakan akal dan memiliki sifat yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupannya masih sederhana dan mengembara. Cirinya :


1. Volume otaknya 1000-1200 cc

2. Tinggi badan antara 130-210 cm

3. Otot tengkuk mengalami penyusutan

4. Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan

5. Muka tidak menonjol ke depan

6. Berdiri & berjalan tegak

Jenis homo sapiens di dunia terdiri dari subspesies yang menurunkan berbagai manusia :


o Ras Mongoloid : Berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Menyebar ke Asia Timur (Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara)
o Ras Kaukasoid : Berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Penyebarannya ke Eropa, India utara, Yahudi, Arab, Turki, Asia Barat lainnya
o Ras Negroid : Ciri berkulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebarannya ke Australia, Papua, dan ke Afrika


















Tidak ada komentar: