on twitter

Selasa, Mei 28, 2013

cerita rakyat GUNUNG NGANTEN


GUNUNG NGANTEN
Sinar matahari membuat desa yang indah ini menjadi lebih indah. Burung-burung bernyanyi dengan merdunya. Para petani pergi kesawah, para peternak pergi mengembala hewan piaraannya dan anak-anak mulai berangkat sekolah. Di desa ini tempatnya di sebuah gunung memang desa yang indah, sejuk, nyaman, tentram dan damai. Yang paling penting bebas dari populasi perkotaan.
Di desa ini ada seorang gadis cantik jelita bisa di sebut kembang desa. Dia sangat di kagumi oleh para jejaka di desa ini. Aroma tubuh si gadis ini sangat wangi seperti bunga melati. Dia gadis yang sopan, lemah lembut, baik, rendah hati, suka penolong. Walaupun dari keturunan yang konglomerat. Semua warga menyukainya. Tapi di suatu hari di menjadi gadis yang angkuh.
Banyak jejaka yang bersaing merebutkannya dengan cara apapun, walaupun itu dengan cara yang tidak baik. Salah satunya dengan pergi kedukun. Tapi cara-cara itu kurang membuat gadis itu terpukau. Dia ingin lelaki yang mencintainya dengan tulus bukan karena wajah ataupun harta.
Disuatu hari ada seorang laki-laki yang sangat gagah, tampan, dan kaya. Gadis itu tertarik dengannya. Tetapi si laki-laki tidak terlalu suka. Karena dikiranya gadis yang keluarganya miskin. Lelaki ini mencari wanita yang kaya.
Si gadis kembang desa terus mengejarnya dengan cara apapun, sampai-sampai dia pergi ke dukun untuk meminta jampi-jampi aga lelaki itu menggodanya.
Si gadis memperlihatkan kekayaanya kepada lelaki itu dengan sombongnya.lelaki itu pun mulai menggodanya dikit demi dikit. Lelaki itu juga sombong memperlihatkan kekayaanya kepada si gadis. Gadis itupun senyum dengan senangnya. Walaupun dulu dia ingin lelaki yang tulus mencintainya tapi dia sekarang merubah keinginannya. Karena lelaki yang tidak sebaya denganya akan menjatuhkan martabat keluarganya.
Sekarang si gadis itu tidak seperti gadis yang dulu, yang baik, ramah, redah hati, tapi menjadi gadis yang sombong. Melupakan orang-orang yang ada disekitarnya. Tidak berbeda dengan laki-laki itu dia juga angkuh karena mendapatkan gadis yang kayaseperti dirinya.
Setelah mereka dekat mereka mulai merencanakan pernikahan di sebuah gunung yang indah. Tidak jauh dengan desa.mereka mulai mempersiapan perlengkapanya. Setelah perlengkapan selesai semua, mereka segara pulang untuk istirahat. Karena dua hari lagi mereka akan menikah disebuah gunung.
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, hari yang bahagia juga hari yang menyeramkan. Waktu mereka jalan atau mengiring nganten di sebuah gunung. Gunung itupun menggoncang dengan dasyatnya. Para pengiring dan pengantenpun panik. Mereka berlari kesana-kemari. Tapi lari mereka sia-sia. Gunung itu membelah menjadi dua dan merekapun terkubur didalamnya. Kenapa bisa begini, karena si pengantin telah menjadi sombong. Dan tuhanpun memberikan hukum krama bagi mereka yang dulu baik menjadi sombong. Gunung itu sekarang dinamakan olah warga sekitar dengan sebutan GUNUNG NGANTEN

o   Amirul jannah
o   04
o   X2

Cerita rakyat LEGENDA MATANGIN


LEGENDA MATANGIN
Di sebuah tempat di daerah pandar mawan tempatnya kurang lebih 43 KM dari desa pandar mawan terdapat mitos tentang sebuah kerajaan makhluk baik. Konon diceritakan bahwa di sungai mberan desa pandar mawan yaitu patek singgo yang dikuasai oleh titisan dari dewa angin. Pada zaman dahulu sebuah hutan belantara yang tak jauh dari muara sungai hiduplah sepasang suami istri yaitu nyai pingit dan ki marto. Nyai pingit adalah keturunan dari mahkluk gaib yang tinggal di kawasan bukit senja namun karena ia jatuh cinta dengan ki marto keturunan manusia biasa maka ia diusir dari kerajaan sensa. Demi suami tercintanya nyai pingit rela meninggalkan keluarganya hingga ahirnya mereka tinggal di hutan dekat sungai MANDARAN. Karena saling mencintai hidup pasangan suami istri sangat rukun. Dalam kebersamaan. Setelah sekian lama bersama mereka menyadari belum juga dikaruniai keturunan. Mereka sudah melakukan apapun. Sampai suatu malam nyai pingit bermimpi ia akan mendapatkan keturunan yang di titiskan oleh dewa angin namun untuk memperoleh ia harus melakukan ritual pertapaan itu dilakukan di sebuah batu di tepi sungai mandaran sebelah hulu di malam bulan purnama. sampai pada suatu malam dimana pada malam itu merupakan bulan purnama yang telah di tunggu-tunggu oleh nyai pingit. Dengan mengendap-ngendap meninggalkan suaminya menyusuri tepi sungai mandaran dan mencari batu besar sebagai tempat ritual pertapaan. Setelah menemukan ia mencari jalan naik. Tiba-tiba terdengar seruan nyai pingit jika kau ingin mendapatkan seorang anak maka lakukanlah ritual selama sembilan hari sembilan malam menghadap matahari terbit’’ mendengar suara itu nyai pingit semakin yakin. Suami yang ditinggalkan panik. Ketika hari mulai terang ia mencari istrinya.
‘’ nyai dimana kamu!’’ memanggil nama istrinya namun tak ada jawaban. Ketika melamun nasibnya yang di tinggal istrinya ia sangat panik, dan pergi menyusuri hutan untuk mencari istrinya tetapi tak ada. Sampai ahirnya ia berjalan di sebuah rawa dan di hadang srigala buas. Mereka saling bergelut di tanah rawa yang berlumpur. Dalam perkelahian itu ki marto tewas.
Hari demi hari pertapaan itu selesai tiba-tiba angin bertiup. Kemudian terdengan suara  ‘’ nyai pingit sekarang kamu telah mendapatkan yang kamu inginkan. Tugasmu adalah menjaga titisanku. Karena suatu saat ia akan menjadi pembawa kedamaian’’ mendengar suara itu nyi pingut semakin yakin kalau ia telah mengandung. Ia pulang membawa kejutan kepada suaminya. Sesampai dirumah ia kaget melihat keadaan rumah sepi. Ia berteriak ‘’ abang-abang dimana saya membawa berita gembira untuk abang.’’ Tetapi tak ada jawaban. Beberapa kemudian nyai pingit melahirkanbayi laki-laki yang diberi nama matangin.
Nyi pingit merawatnya hingga dewasa dan tumbung menjadi seorang anak yang tampan dan baik hati. Dan ia sesekali berburu. Dalam perjalanan menyusuri hutan menuju tempat pertapaan tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik yang sedang mencari makan. Ketika sedang duduk melepas lelah di sebuah pondok kecil angin bertiup sepoi-sepoi udara menjadi semakin sejuk menambah kenikmatan. Di sebuah perkampungan matangin berjalan-jalan, tetapi ia dihadang oleh raja penguasa kampung itu dan mereka saling beradu dan ahirnya raja itu tewas rakyat disana sangat berterimakasih kepada matangin dan ia diangkat sebagai raja.

BY: NADYA LUSIAIWA

cerita rakyat ‘’RANDU ALAS’’


‘’RANDU ALAS’’
Warna putih yang sedang makan di hamparan rumput tempatnya di hutan. Di hutan tersebut warna putih tersebut tidak hanya dimiliki satu ekor tetapi hingga puluhan. Tidak hanya warna putih tetapi juga ada seorang pengembala kambing, anehnya kambing-kambingnya tersebut memiliki bulu yang putih. Pengembala tersebut setiap hari mengembala kambing-kambingnya ke hutan terus. Sambil membawa buku. Karena pengembala tersebut mempunyai hobby membaca.
Suatu hari sipenggembala melihat pohon randu yang besar di tengah hutan. Orang jawa biasanya ketika mengatakan hutan itu bengan sebutanalas. Kemudian pohon randu yang berada di tengah-tengah alas , oleh sipengembala kambing tersebut menamakan randu alas. Dua hari kemudian disekitar pohon randu tersebut mulai didatangi oleh orang-orang yang ingin mendirikan rumah disekitar pohon randu itu.
 Kini randu alas tersebut oleh orang-orang yang mendirikan rumah disekitarnya dijadikan nama untuk sebuah kampung.


BY: ari widiastuti